Menu

Post Utama

Presiden Ingin Etos Kerja Pemerintah Seperti Muhammadiyah

The Muhammadiyah Post - Jum'at, 24 Februari 2017 kemaren Presiden Joko Widodo memberikan pidato sekaligus membuka Tanwir Muhammadi...

Cerita Inspiratif Phisca Aditya Rosyady Pendiri PCIM Korea

The Muhammadiyah Post - Tulisan berikut dibawah langsung kamu ambil dari akun facebook Mas Aditya semoga bisa menginspirasi.

KAMSAHAMNIDA, KOREA!
Alhamdulillah 'ala kulli hal, mungkin hanya syukur yang bisa mewakili apa yang telah Allah anugerahkan selama perantauan di Korea ini. Senang pun tak cukup, apalagi berpuas diri dalam kebanggaan yang justru melenakan, benar bukan? Saya termasuk orang yang suka berspekulasi dalam hidup, meski terkadang jujur saya masih takut juga menerima kenyataan yang Tuhan berikan. Tapi seiring waktu kemudian berjalan, saya haqqul-yaqin bahwa hidup itu memang penuh misteri dan pergulatan yang pada akhirnya selalu berujung dengan ketentuan-Nya. Perlu bersabar dikala harapan kita belum berwujud dan perlu bersyukur disaat harapan kita diijabah. 

Berpasrah adalah jalan untuk mengiktibari semua ketentuan yang akan terjadi nanti. Dengan itu, kita akan lebih qonaah dalam menerima jalan taqdir yang Tuhan gariskan. Dan spekulasi-spekulasi hidup itu yang kemudian saya tuliskan dalam beberapa resolusi atau impian, termasuk impian saya saat merantau ke Negeri Ginseng Korea. Sebelum meninggalkan tanah air saya menuliskan mimpi dua tahun selama di Korea, mulai dari menikah, dakwah, dan yang tentunya menjadi fokus saya yakni menyelesaikan kuliah.
***
Syukur Alhamdulillah resolusi pertama benar Tuhan anugerahkan kepada Saya. Resolusi yang menurut saya adalah resolusi termustahil yang ada dalam benak saya. Melamar dan mempersunting wanita, sebuah proses yang bagi saya singkat dimulai dari hanya 3 kali bertatap muka dengan calon, kemudian melamarnya pada tanggal 11 Januari 2016 kemudian bertaaruf dan akhirnya berjanji sehidup semati pada tanggal 9 Juli 2016. Meskipun istri warga aseli Jogja tetapi kuasa Allah mempertemukan kami berdua saat di Korea, ya saat kami sama-sama memperingati HUT RI ke-70 di KBRI Seoul. Bagi saya ini resolusi terindah yang akhirnya Tuhan kabulkan dalam penantian 23 tahun seorang jomblo nan cupu dan pemalu seperti saya. Mohon doanya, semoga kami selalu berumah dalam cinta, di tangga menuju syurga. Seiring Sehaluan. Amin.
***
Banyak cara untuk menyukuri apa yang telah Tuhan anugerahi. Jalan kesyukuran sejatinya adalah jalan dimana kita menggunakan nikmat-Nya untuk mendekat pada-Nya, termasuk salah satunya melalui jalan dakwah yakni nasihat menasihati dalam kebaikan dalan kesabaran. Melalui gerakan jamaah dakwah jamaah (GJDJ) tentu akan meneguhkan dakwah tersebut, salah satunya yakni melalui organisasi masyarakat dengan berserikat.

Sebelum berangkat ke Korea satu hal yang saya cari adalah adakah Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) disana? Dan jawabannya adalah belum ada. Saya iri dengan adanya PCIM di Jerman Raya, Taiwan, Mesir, bahkan Jepang yang notabene adalah tetangga Korsel. Namun Korsel yang akan menjadi tempat tholabul ilmi saya ternyata belum ada. Dari situlah semangat untuk mendirikan PCIM Korsel itu bermula. 

Konsultasi ke beberapa kawan senior di Korsel pun dimulai. Pun dengan kawan-kawan PCIM di berbagai belahan dunia. Hingga pada akhirnya satu persatu kawan mulai merapat, berdiskusi dan berdialektika. Mulai dari jaringan IMM UGM, kawan sesama kampus, mahasiswa aktivis dakwah di Korsel hingga kawan-kawan buruh migran Indonesia (BMI) dan ibu rumah tangga yang menemani suami belajar di sini. Kami pun berazzam kuat untuk mendirikan PCIM Korsel.

Berawal dari ngobrol ngalor- ngidul, branstorming kesana kemari, hingga pada akhirnya wacana-wacana pun menjadi realita seperti acara rutin kajian dua pekanan via skype, temu warga muhammadiyah, jalan-jalan bareng hingga sekedar menyusuri sungai han dan bermain ice skating. 

1 tahun berkonsolidasi menguatkan visi dan kebersamaan, atas berkah dan anugerah Tuhan, PCIM Korsel secara resmi berdiri pada 18 Oktober 2016. Tak tanggung-tanggung PCIM ke 18 ini dilantik secara langsung oleh ketua umum PP Muhammadiyah, Dr. H. Haedar Nashir, M.Si. Syukur tak henti-hentinya niatan dan ikhtiar resolusi kedua ini pun bisa diijabah oleh-Nya. Semoga kedepan kami istiqomah dalam amanah dakwah ini, meneguhkan dakwah Islam berkemajuan di Negeri Ginseng.
***
Layar terkembang, pantang kembali pulang. Sebuah keniscayaan bahwa hidup itu harus diperjuangkan. Tidak tinggal diam apalagi justru memaki dan saling menyalahkan. Selesaikanlah apa yang telah dimulai. Kepalang basah kalau apa yang sudah kita mulai harus terhenti karena apapun musababnya. Anies Baswedan pernah mengatakan bahwa skripsi yang baik itu adalah yang selesai. Diksi yang sederhana namun lugas adanya. Saya pun men-generalisirnya menjadi thesis yang baik adalah thesis yang selesai. Hmmm.

Sejak memulai tholabul 'ilmi di Korea, semangat memang tak selamanya ada di atas, ia selalu dinamis dan fluktuatif. Bahkan malah seringnya dibawah. Adakalanya kemalasan melanda atau juga terlena pada kegiatan-kegiatan diluar, entah part time atau sekedar jalan-jalan atau hal-hal berbau serius semacam rapat dan berorganisasi. Namun saya bersyukur dibersamakan dengan kawan-kawan seperjuangan yang selalu mengingatkan niatan pertama ke Korea ini, iya untuk menuntut ilmu. Ada masa-masa berat di awal semester terakhir yakni saat saya harus menempuh hampir 4 jam perjalanan pulang dan pergi dari kampus ke tempat singgah setelah saya menikah. Belum lagi urusan riset dan tesis yang baru kelar di injury-time menjelang defense, bahkan malam menjelang defense pun saya sampai rumah jam 2 malam karena baru selesai mengambil data. Dingin awal winter yang menusuk tulang, untungnya ada secangkir kopi dan senyum hangat dari Istri saat saya pulang.

Semua kan indah pada waktunya. Jumu'ah Mubarak tertanggal 27 Jummadil Awwal 1438 H atau bertepatan dengan 24 Februari 2017 M semua letih lelah dan gelisah itu terbayar sudah, wisuda dengan sudah ada pendamping wisuda (PW) yakni istri tercinta. Tak hanya itu namun kebahagiaan tak tergambarkan saat Ibu dan Kakak bisa menyempatkan terbang ke Korea untuk menghadiri wisuda mahasiswa periode winter 2017 ini. Semua ini saya yakin berkat doa dari orang tua, istri, keluarga, dan teman-teman saya. Terimakasih semuanya Alhamdulillah resolusi ketiga ini bisa tercapai atas izin-Nya. Semoga ilmu ini barokah dan manfaat. Pun juga semoga saya amanah dengan ilmu itu. Amin

Demikian ketiga resolusi selama di Korea, Alhamdulillah'ala kulli hal bisa diijabahi semuannya pada hari Jum'at yang barokah ini. Semoga kita termasuk hamba-Nya yang selalu memperbaiki diri dan senantiasa dalam kesyukuran, kerendahan hati dan ketaqwaan.
Terimakasih kepada seluruh keluarga, guru, handai taulan, karib dan sahabat yang sudah membantu mengikhtiarkan usaha-usaha dan mengijabahkan doa-doa ini, semoga menjadi jariyah panjenengan semua. Terakhir Kamsahamnida Korea!

Nashrun minallah wa fathun qorib.
Kontrakan Griya Pyeongchon Indah, Jumat 24 Februari 2017 di Penghujung Winter 2017.

Meniti Jalan Iman Dibawah Naungan Ayat Arrahman oleh Ustad Haedar Mubarak

The Muhammadiyah Post - Kajian rutin Korps Mubaligh Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Majlis Tabligh dan tarjih Pimpinan Cabang Muhammadiyah Weru, kali ini dibina oleh ustad haedar Mubarak dengan tema Kajian Tafsir Tematik yakni membahas dan memaknai surat Al - Baqoroh ayat 214, Al Imran 142, dan Al Anfal 2 - 5

Dengan Tema Meniti Jalan Iman Dibawah Naungan Ayat Arrahman, tentang jalan menuju Allah dimana kita harus melalui dengan cobaan-cobaan sulit seperti orang-orang terdahulu.

 
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah dalam kitab al fawaid berkata :
Jalan menuju Allah adalah jalan di mana :
- Adam kelelahan.
- Nuh mengeluh.
- Ibrahim dilempar ke dalam api.
- Ismail dibentangkan untuk disembelih.
- Yusuf dijual dengan harga murah dan dipenjara selama beberapa tahun.
- Zakaria digergaji.
- Yahya disembelih.
- Ayub menderita penyakit.
- Daud menangis melebihi kadar semestinya.
- Isa berjalan sendirian. عليهم السﻻم جميعا
Dan
- Dan Muhammad صلى الله عليه وسلم mendapatkan kefakiran dan berbagai gangguan.

Ustadz Haedar juga menerangkan bahwasannya ada 5 sifat orang yang benar-benar beriman yakni :

Memiliki Rasa Takut di Dalam Hatinya

Allah Ta’ala berfirman
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka” (QS. Al-Anfal: 2)

Adanya Tambahan Iman ketika Ayat Quran Dibacakan

Allah Ta’ala berfirman
وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا
dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya)” (QS. Al-Anfal: 2)
Hal ini menjadi bukti keimanan seseorang  ketika Al Qur’an dibaca baik oleh dirinya ataupun orang lain, ia dapat mengambil manfaat dengan bertambahnya rasa iman. Sebagaimana RasulullahShallallahu ‘alaihi Wasallam pernah memerintahkan Ibnu Mas’ud untuk membacakan Al Qur’an, lantas Ibnu Mas’ud bertanya, “Bagaimana aku membacakan Al Qur’an sedang Al Qur’an diturunkan untukmu?”.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam pun menjawab, “Sungguh aku senang mendengar bacaan Al Qur’an dari orang lain.” Ibnu Mas’ud pun membaca surah An-Nisa, tatkala sampai pada ayat 41,
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِن كُلِّ أُمَّةٍۭ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَىٰ هَٰٓؤُلَآءِ شَهِيدًا
Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu)” (QS. An-Nisa: 41).
Maka Nabi mengatakan, “Cukup” Aku pun memandangi Nabi dan melihat mata beliau berlinangan air mata. (HR. Al-Bukhari)

Tawakkal Hanya kepada Allah

Allah Ta’ala berfirman
وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
dan hanya kepada Rabbnya mereka bertawakkal” (QS. Al-Anfal: 2).

Mendirikan Shalat

Allah Ta’ala berfirman
ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ
(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat” (QS. Al-Anfal: 3).

Senang Berinfak

Allah Ta’ala berfirman
وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
dan yang menginfakkan rizki yang Kami berikan kepada mereka” (QS. Al-Anfal: 3).
Kemudian di awal ayat ke 4 Allah sebut mereka itulah orang yang memiliki iman dengan sebenar benar iman. Allah mengatakan:
أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ حَقًّا
Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya” (QS. Al-Anfal: 4).

Ustadz Haedar juga menyinggung tentang pendidikan terhadap anak, dimana yang paling penting dalam mendidik anak yaitu mendidiknya untuk memiliki rasa takut kepada Allah SWT.

"Saya Cinta Muhammadiyah" | Presiden Jokowi

The Muhammadiyah Post - Presiden RI bersama Kabinet Kerja, Ketua MPR, Ketua DPR, Panglima TNI dan pejabat tinggi negara lain turut menghadiri pembukaan Tanwir Muhammadiyah yang digelar di Islamic Center, Kota Ambon, Maluku. 

Presiden turut memberikan sambutan sekaligus membuka acara tanwir yang ditandai dengan pemukulan alat musik tifa.

Dalam pembukaannya Presiden mengakui kebanggaannya dengan Muhammadiyah. “Dalam dua minggu ini saya ke ambon dua kali, karena saya cinta Muhammadiyah, saya cinta Maluku, Muhammadiyah organisasi yang memiliki banyak amal usaha”, ungkap Presiden seraya mamaparkan jumlah ribuan amal usaha yang dimiliki Muhammadiyah.

Dalam isu besar yang diangkat di Tanwir Muhammadiyah, yakni kedaulatan dan keadilan sosial, Presiden merespon positif . Beliau memaparkan tentang tingkat keadilan sosial yang benar-benar tidak merata, beliau juga memaparkan perihal tingginya biaya hidup, biaya BBM, biaya bahan bangunan di daerah Wamena, Papua. Beluau  ingin berusaha semaksimal mungkin untuk meratakan kesejahteraan. “Saya ingin, harga di Papua sama dengan di Jawa. Di Jawa, BBM naik 500 rupiah saja demonya tiga bulan”, ujarnya.

Diakhir sambutannya, Presiden Joko Widodo merasa yakin Muhammadiyah akan benar-benar konsisten dan terus-menerus dalam mengawal bangsa. Khususnya dalam memberikan pendampingan dan kepedulian kepada kaum miskin dan lemah

Muhammadiyah Menargetkan 14 Klinik Apung

The Muhammadiyah Post - Sebelum diresmikan kemarin, Klinik Apung Said Tuhuleley milik Muhammadiyah telah memiliki total 4 Klinik apung dengan bergabungnya tiga unit klinik apung Kemanusiaan 1, Kemanusiaan 2 dan Kemanusian 3. 

Klinik Apung Kemanusiaan 1 sudah dikirim ke Sorong, Kemanusiaan 2 dikirim ke Ternate dan Kemanusiaan 3 dalam proses penyelesaian di galangan di Surabaya. Rencananya Kemanusiaan 3 akan dioperasikan di Kalimantan Barat.

Ketiga kapal berbasis yach dengan bodi fibreglaas. Ukurannya sedikit lebih kecil dibandingkan Klinik Apung Said Tuhuleley. Namun fasilitas dan fungsinya sama persis.

Kepastiannya tentang bertambahnya unit tersebut baru disampaikan perwakilan AMCF di Indonesia, Abdul Basyit, sesaat sebelum peresmian Klinik Apung Said Tuhuleley dalam acara Tanwir Muhammadiyah, di Ambon, Jumat pagi.

Kami berencana menyerahkan tiga unit kapal klinik apung sumbangan AMCF Dubai kepada Lazismu yang telah mendapat dukungan manajemen operasi dan teknik dari PT Samudera Indonesia,” kata Basyit didampingi Zainul Muslimin dari Lazismu Jawa Timur.

Selekasnya akan kita lakukan pertemuan di Surabaya untuk merencanakan langkah teknisnya. Integrasi ini akan membuat target penyediaan 13 klinik apung yang ditetapkan PP Muhammadiyah semakin cepat terwujud,” jawabnya

Dari rencana diatas, Lazismu perlu membentuk tim khusus untuk mengelola empat kapal apung. Nama timnya mungkin Klinik Apung Said Tuhuleley Management yang mengelola operasional seluruh klinik apung dari perencanaan hingga monitoring dan evaluasi program.

Dari keinginan AMCF tersebut, Komisaris PT Samudera Indonesia Ken Narotama menyampaikan kesiapannya.

Terima kasih atas kepercayaannya yang besar kepada PT Samudera Indonesia. Kami akan memberi dukungan semaksimal mungkin agar karya sosial para pejuang zakat ini bisa berjalan sepanjang masa,” kata Ken.

Terima kasih kepada seluruh muzaki, donatur, mitra CSR dan masyarakat zakat Indonesia atas dukungannya

Presiden Ingin Etos Kerja Pemerintah Seperti Muhammadiyah

The Muhammadiyah Post - Jum'at, 24 Februari 2017 kemaren Presiden Joko Widodo memberikan pidato sekaligus membuka Tanwir Muhammadiyah di Islamic Center Ambon, Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Jumat. Presiden juga meresmikan Klinik Apung Said Tuhuleley di dermaga dekat Islamic Center Ambon. Klinik Apung tersebut dipersembahkan Muhammadiyah dan LazisMu untuk membantu masyarakat di kepulauan Indonesia Timur. 

Presiden Jokowi memandang Muhammadiyah memiliki spirit dan dinamika kemandirian yang luar biasa. Aparatur pemerintah perlu belajar dari spirit swasta yang bekerja tanpa pamrih. Bahkan dengan modal terbatas, pihak swasta justru bisa melipatgandakannya.
 
Haedar selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah mengungkapkan, pihaknya juga yakin pesan yang disampaikan presiden juga menjadi paradigma baru bagi birokrasi Indonesia. Agar birokrasi Indonesia pro rakyat, pro kemandirian, pro kedaulatan dan pro keadilan sosial. Ia menegaskan, jangan sampai presiden begitu punya perhatian terhadap tegaknya kedaulatan dan keadilan, sementara birokrasi tidak mendukung.

Saya pikir poin penting itu yang disampaikan pak presiden, dengan belajar kepada swasta seperti Muhammadiyah yang punya etos kerja tinggi. Beliau menyampaikan aparatur pemerintah perlu meningkatkan etos kerja dan mengalami reformasi mental untuk berkhidmat bagi kesejahteraan rakyat,” jelas Pak Haedar